Home

Selasa, 13 Oktober 2015

NASEHAT PENUTUP TAHUN Reviewed by gambir siam on 09.33 Rating: 2

NASEHAT PENUTUP TAHUN

NASEHAT PENUTUP TAHUN -Meskipun hampir setiap menjelang pergantian tahun baru ISLAM, tidak ada perayaan semeriah pergantian tahun masehi, dan nasehat penutup tahun hijriyah ini memang kita tidak boleh menyamai dengan tahun baru masehi. Maka ada sedikit nasehat penutup tahun untuk kita renungi.
 
NASEHAT PENUTUP TAHUN, tahun baru 1437, tahun baru hijriah, selamat tahun baru 1437 H
NASEHAT PENUTUP TAHUN

Apa yang terjadi pada malam pergantian tahun baru, pembaca mungkin lebih tahu.  Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan pikirkanlah dunia kalian dan betapa cepat dia berlalu. Bersiap-siaplah menyambut akhirat dan kengeriannya. Setiap bulan yang menghampiri seseorang semakin menyeret dia mendekati ajal dan akhiratnya. Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya lagi baik amalannya, dan sejelek-jelek kalian adalah yang panjang umurnya lagi buruk amalannya. Tidak ada selain apakah seseorang diberi pahala atas ketaatan dan kebaikannya atau diganjar dengan dosa atas kejelekan dan kemaksiatannya, kecuali apabila dikatakan fulan telah wafat. Alangkah dekatnya kehidupan dengan kematian. Dan segala yang akan datang pasti datang. Dan kalian sekarang akan meninggalkan tahun yang telah usai dan usia kalian pun semakin berkurang dan akan menyambut tahun yang kalian tidak tahu apakah kalian akan menyelesaikannya ataukah tidak?! Maka hisablah diri-diri kalian apa yang telah kita perbuat pada tahun yang lalu? Apabila kebaikan, bersyukurlah kepada Allah dan sambunglah kebaikan itu dengan kebaikan. Sedangkan apabila buruk, bertaubatlah kepada Allah darinya dan isi sisa-sisa usia kita (dengan kebaikan) sebelum luput darinya.

NASEHAT PENUTUP TAHUN

Puja-puji bagi Allah yang telah menetapkan kefanaan bagi dunia dan mengabarkan akhirat sebagai negeri abadi. Menciptakan kematian sebagai sarana. Duka bagi pencinta dunia sementara suka untuk perindu akhirat.

Wahai sekalian sahabat, bertakwalah kepada Allah. Pikirkanlah betapa cepatnya dunia berlalu, bisa lebih cepat dari siumannya dari mabukmu terhadap dunia. Satu persatu kau seret kaki mu untuk melangkah maka satu persatu pula kau mendekati kematian.



Tiada ada selain apakah seseorang diberi pahala atas kebaikannya atau dosa atas kemaksiatannya, kecuali telah menemui kematian.
"Suatu hari Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya dan beliau memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya.
Imam Ghazali: "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"
Murid 1 : orangtua
Murid 2 : guru
Murid 3 : teman
Imam Ghazali : " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu adalah janji Allah SWT bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati"
(Q.S. Al-Imran : 185)"



Berkata sebagian ahli hikmah, “Bagaimana bisa bergembira seseorang yang harinya membinasakan bulannya dan bulannya membinasakan tahunnya dan tahunnya membinasakan umurnya. Bagaimana bisa bergembira seseorang yang umurnya menggiringnya kepada ajalnya dan kehidupannya menggiringnya kepada kematiannya.”

NASEHAT PENUTUP TAHUN "aku belum siap mati"

Setiap tertakdir datang, maka pasti datang. Usia berkurang, tertakdir tetap datang. Waktu terlalai, jua tertakdir datang. Kekeliruan bila acuh meninggalkan tahun yang telah usai tanpa belajar sementara tahun yang akan datang telah menjelang.

Maka berhisab-hisab diri terhadap apa yang telah dilakukan pada tahun-tahun yang lalu. Bila kebaikan mewarnai tahun-tahun lalu, bersyukurlah kepada Allah. Semoga Allah tetap menuntun dalam kebaikan. Bilamana keburukan yang mendominasinya, bertaubatlah kepada sang penerima taubat dalam sisa-sisa umur.

Allah Ta’ala berfirman:
“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling nasihat menasihati di dalam kebenaran dan saling nasihat menasihati di dalam kesabaran.”

Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Seandainya setiap orang mentadabburi surat ini pastilah cukup baginya.”
Dan sebagian ulama berkata, “Dahulu orang-orang yang shiddiq merasa malu kepada Allah apabila di hari itu (kualitas) amalannya seperti kemarin hari.”
Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak rela hari berganti kecuali amalan kebajikannya bertambah. Dan mereka malu apabila tidak ada kebajikan yang bertambah dan mereka menganggap hal itu sebagai kerugian. Maka dengan bertambah usia seorang mukmin bertambah pula kebaikannya. 

Barangsiapa kondisinya seperti ini kehidupan lebih baik darinya daripada kematian. Dan pada doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi  Wasallam, “Ya Allah jadikanlah kehidupan sebagai penambah kebaikan bagiku dan (jadikanlah) kematian sebagai penghenti kejelekan dariku”. HR Muslim.

Dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah Rhadiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang wafat kecuali dia menyesal, apabila dia orang yang baik dia menyesal kenapa tidak lebih baik dan apabila dia orang jahat dia menyesal kenapa dia tidak bertaubat.”

NASEHAT PENUTUP TAHUN "Tahun baru hijriyah - awal k ehidupan lebih baik"

Wahai sekalian sahabat, sesungguhnya setiap amalan tergantung penutupannya. Oleh karena kita tidak mengetahui amalan mana yang menjadi amalan penutup kita maka jadikanlah semua amalan kita laksana amalan penutup. Hari ini ditutup dengan amalan penutup. Bulan ini pun ditutup dengan amalan penutup. Begitu juga tahun ditutup dengan amalan penutup.


Selamat Menyambut Tahun 1437 hijiyar Bagi Sahabat Sekalian!

Hari ini menjadi hari penutup bagi tahun ini. Maka nasehat penutup tahun "Maka tutuplah hari dengan amalan yang baik. Bilamana Allah belum mempertemukan kita kepada kematian di tahun yang baru maka persembahkanlah amalan penutup yang lebih baik dari hari ini pada hari-hari kemudian."

Selamat Menyambut Tahun 1437 hijiyar Bagi Sahabat Sekalian! semoga NASEHAT PENUTUP TAHUN ini bermanfaat. Barokallah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar